Power Supply

Pada seperangkat komputer, power supply merupakan pembagi daya untuk periferal di dalam casing. Meski memiliki peranan penting, power supply relatif kurang mendapatkan perhatian ketika pengguna akan merakit PC. Sebenarnya apa sih yang perlu kita cermati dari power supply?

Power Supply Unit (PSU) merupakan komponen yang menyuplai daya untuk komputer. Ia dibuat untuk mengonversi daya AC 100-120V (standar Amerika utara dan Jepang) atau 220-240 (standar Asia, Eropa, dan Australia) ke daya DC yang digunakan oleh komponen komputer. Beberapa power supply menggunakan switch untuk berpindah dari 115V dan 230V sedangkan lainnya memiliki sensor otomatis yang mampu mendukung voltase di kisaran 100-230V tersebut.

Seperti komponen pendukung PC lainnya, power supply juga terus mengalami perbaikan dari sisi teknologi. Pada produk-produk PSU terkini umumnya sudah dilengkapi dengan proteksi terhadap daya/tegangan yang berlebih, suhu yang terlalu tinggi, efisiensi penggunaan daya yang lebih baik, serta tentunya dukungan terhadap kebutuhan daya perangkat pendukung PC terkini.

Saat ini spesifikasi standar untuk power supply PC adalah ATX 2.2. Standar tersebut mulai diumumkan pada tahun 2004. Standarisasi dibuat untuk memungkinkan PSU merek dan tipe apapun agar bisa dipasangkan di komputer yang memiliki beragam komponen pendukung. Perbedaan antara ATX 2.2 dengan standar sebelumnya adalah pada penggunaan konektor power utama yang 20 pin menjadi 24 pin untuk mendukung kebutuhan daya PCI Express, mengupdate toleransi di rail 3,3v, dan menghilangkan konektor Aux power yang sudah tidak umum dibutuhkan.

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan pada power supply selain kapasitas daya maksimum ataupun daya terus-menerus yang mampu dihantarkan misalnya adalah efisiensi energi serta standar 80 Plus. Apa itu?

80 Plus untuk Efisiensi Energi. Untuk efisiensi energi pada power supply, kini ada standar/sertifikasi yang namanya 80 Plus. Produk-produk power supply yang mampu memberikan efisiensi energi 80% bisa mendapatkan sertifikasi tersebut. Bila sudah mendukung 80 Plus, power supply yang sedang bekerja dengan load antara 20 sampai 100% harus mampu memberikan efisiensi daya minimal 80% dibandingkan power supply biasa. Power supply yang saat ini beredar umumnya memiliki tingkat efisiensi energi antara 65-85%. Kita ambil contoh. Sebuah power supply merek X memiliki efisiensi daya 75%. Artinya, untuk menghasilkan output DC sebesar 150 watt bagi komponen-komponen pada PC (misalnya), power supply membutuhkan input AC sebesar 200 watt dan membuang sisanya (sebesar 25%) dalam bentuk panas.

Nah, power supply yang memiliki kualitas tinggi mampu memberikan efisiensi energi hingga 80% lebih. Semakin tinggi tingkat efisiensi energi, maka semakin rendah kebutuhan input daya AC dan juga tidak perlu menggunakan pendinginan yang terlalu berlebihan. Sebagai contoh lagi. Untuk menghasilkan output DC sebesar 150 watt, power supply merek Y dengan efisiensi energi 80% hanya membutuhkan pasokan input AC sebesar 188 watt saja. Bandingkan penghematan listrik yang digunakan dan panas yang dikeluarkan dengan power supply merek X di atas.

Di luaran mungkin ada power supply yang mampu memberikan daya hingga 85% tetapi tidak mendapatkan sertifikasi 80 Plus. Kenapa? Ini karena pada kondisi load dan suhu kerja tertentu, efisiensi daya yang ia hasilkan tidak mencapai 80%. Padahal 80 Plus mensyaratkan efisiensi daya minimal 80% pada kondisi apapun. Ini yang penting untuk diperhatikan.

Umumnya, bila sebuah power supply sudah mendapatkan sertifikasi 80 Plus, pada kemasan penjualannya terpampang logo 80 Plus di sana. Di situs resmi sang produsen power supply juga biasanya informasi mengenai dukungan 80 Plus juga disebutkan. Cara lain untuk memeriksanya adalah mengunjungi situs www.80plus.org/manu/psu/manu_psu.htm. Di sana tersedia daftar merek dan tipe power supply yang saat ini sudah mendapatkan sertifikasi 80 Plus. Ini bisa menjadi salah satu patokan untuk Anda ketika akan membeli power supply atau memeriksa apakah power supply yang Anda miliki sudah mendukung 80 Plus atau belum.

Lalu, apa efek samping dari 80 Plus? Efisiensi tinggi berarti menghemat biaya yang harus Anda keluarkan untuk membayar tagihan listrik. Selain itu, tingkat suhu yang dihasilkan oleh power supply juga menjadi semakin rendah. Ini juga berefek pada usia komponen di dalam PC Anda tersebut yang bisa menjadi sedikit lebih panjang. Kemungkinan seringnya terjadi kerusakan akibat panas yang berlebih bisa dikurangi.

Efek samping lanjutan berikutnya adalah, pendinginan yang dibutuhkan untuk power supply yang mendukung 80 Plus menjadi tidak perlu berlebihan. Cukup didinginkan dengan fan biasa yang memiliki putaran kipas rendah. Artinya, tingkat kebisinganpun menjadi semakin rendah.

Hal lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah memastikan kapasitas power supply dengan kebutuhan daya komponen-komponen yang ada di dalam PC. Tingkat efisiensi energi dari power supply biasanya turun ketika load rendah. Umumnya, kondisi di mana power supply memberikan efisiensi terbaiknya adalah ketika load yang ia tanggung adalah antara 50% sampai 75% dari kemampuan maksimalnya.

Salah satu aturan tak tertulis yang berlaku adalah, kalau sistem yang digunakan kira-kira membutuhkan daya kurang dari separuh kapasitas maksimal dari PSU, maka PSU tersebut akan menjadi kurang efisien dan malah lebih boros energi. Jadi, kalau Anda belum menggunakan sistem berbasis SLI atau CrossFire ataupun tidak banyak memasang periferal di PC, Anda tidak perlu menggunakan PSU berkapasitas besar.

Komputer yang paling umum pasokan listrik dibuat untuk memenuhi dengan faktor bentuk ATX. Ini memungkinkan pasokan daya yang berbeda untuk menjadi yg dpt dengan berbagai komponen di dalam komputer. ATX pasokan listrik juga dirancang untuk menghidupkan dan mematikan menggunakan sinyal dari Motherboard, dan memberikan dukungan untuk fungsi-fungsi modern seperti stand by tersedia di banyak komputer. Yang terbaru dari spesifikasi standar ATX PSU pada pertengahan 2008 adalah versi 2,31.

PSU dikatakan baik berdasarkan nilai maksimum daya yang di keluarkan. Biasanya dayanya berkisar dari 300 W sampai 500 W dan ditujukan untuk komputer rumah biasa, dengan penggunaan yang terbatas untuk surfing internet dan pembakaran dan memutar DVD . Untuk PSU yang digunakan oleh para gamers dan umumnya berkisar antara 450 W ke 1400 W. PSU gaming biasanya di kisaran 500-800 W, dengan menuntut psokan listrik 800-1400 W. Tertinggi hingga 2 kW dan ditujukan terutama untuk server dan untuk yang performa ekstrim komputer dengan beberapa prosesor, beberapa hard disk dan beberapa kartu grafis (ATI CrossFire atau NVIDIA SLI). The power rating dari PC listrik tidak resmi bersertifikat dan diri diklaim oleh masing-masing produsen. umumnya cara untuk mencapai angka daya untuk PC PSU adalah dengan menambah daya yang tersedia pada setiap rail yang tidak akan memberikan daya yang murni 100%. Ini berarti Anda tidak dapat menggunakan PSU rating maksimum pada satu jalur, tetapi hanya sebagian dari keseluruhan. Karena itu anda dapat overload PSU pada satu jalur tanpa harus menggunakan nilai maksimum daya.

Konektor

Biasanya, power supply memiliki konektor berikut:

  • PC Utama konektor daya (biasanya disebut P1): Apakah konektor yang berlangsung pada Motherboard dengan memberikan kuasa. Konektor yang memiliki 20 atau 24 pin. Salah satu pin yang dimiliki oleh PS-ON kawat (biasanya hijau). Konektor ini adalah yang terbesar dari semua konektor. Dalam AT power supply, konektor ini adalah memisahkan dua: P8 dan P9. Jika Anda memiliki power supply dengan 24-pin konektor, Anda dapat steker menjadi motherboard dengan konektor 20-pin. Dalam kasus di mana motherboard ini mempunyai 24-pin konektor, beberapa daya pasokan datang dengan dua konektor (satu dengan 20-pin dan lainnya dengan 4-pin) yang dapat digunakan bersama untuk membentuk konektor 24-pin.
  • ATX12V 4-pin konektor power (juga disebut P4 konektor daya). Kedua konektor yang masuk ke motherboard (selain utama 24-pin konektor) untuk pasokan daya khusus untuk prosesor. Untuk high-end motherboard dan prosesor, power lebih diperlukan, karena itu EPS12V memiliki 8 pin konektor. Yakni, Input 12V pada MotherBoard, yang biasa nya menggunakan 4-pin (kabel kuning-kuning hitam-kuning-kuning hitam), menggunakan 8-pin. Hal ini tidak apa, dikarenakan standar 8-pin diterapkan pada Motherboard sekelas Server. Dipakai 4-pin pada MotherBoard 8-pin tidak apa selama daya masih bisa mencukupi dari PSU. Standarisasi 8-pin ini diterapkan mengingat User masih tidak paham betapa pentingnya PSU sebagai sebuah ‘jantung’ daripada sebuah komputer.
  • 4-pin Peripheral power konektor: Ini adalah pin yang lainnya, konektor kecil yang digunakan untuk disk drive dari komputer. Kebanyakan memiliki empat kabel: hitam dua, satu merah, dan satu kuning. Berbeda dengan standarnya kabel listrik warna-coding, setiap kabel hitam digunakan untuk ground, merah 5 V, dan kuning 12 V. Dalam beberapa kasus ini juga digunakan untuk memberikan tambahan daya ke kartu PCI seperti FireWire 800 .
  • 4-pin Berg daya konektor (biasanya disebut Mini-Konektor atau “mini-Molex”): Ini adalah salah satu konektor yang terkecil yang memberikan daya ke disket. Dalam beberapa kasus, dapat digunakan sebagai aux konektor untuk AGP video cards. Konfigurasi kabel yang mirip dengan konektor Peripheral.
  • Aux daya konektor: ini adalah jenis konektor aux yang dirancang untuk memberikan daya tambahan jika diperlukan.
  • Serial ATA konektor daya: 5-pin konektor untuk komponen yang menggunakan daya SATA. Konektor power supply inimemiliki tiga tegangan: 3,3, 5, dan 12 volts.
  • 6-pin Kebanyakan power supply komputer modern termasuk power suply 6-pin konektor yang umumnya digunakan untuk PCI Express, tetapi yang baru diperkenalkan konektor 8-pin yang harus dilihat pada model terbaru power supply. Setiap PCI Express 6-pin dapat menghasilkan output maksimum 75 W.
  • 6+2 pin Untuk tujuan kompatibilitas ke belakang, beberapa konektor dirancang untuk digunakan dengan PCI Express fitur ini tergantung jenis konfigurasi pin. Hal ini memungkinkan anda untuk menghubungkan baik kartu 6-pin atau 8-pin dengan menggunakan dua koneksi kabel ke dalam modul yang sama yaitu: 6 pin satu dengan 2 pin yang lain.
  • A C14 IEC konektor yang sesuai dengan kabelnya C13 digunakan untuk menghantarkan listrik dengan daya yang diproduksi.

AT vs ATX
Ada dua perbedaan mendasar antara AT dan ATX power supplies: Yaitu konektor yang memberikan daya ke motherboard, dan soft switch. Pada model AT ini, kita harus menekan tombol ON/OFF pada CPU jika ingin mematikan komputer. Tapi saat ini, jenis power supply yang banyak digunakan adalah ATX model ini memberikan kemudahan mematikan CPU tanpa harus menekan tombol ON/OFF pada CPU, cukup dengan mengklik Shutdown.

PSU ATX, di nyalakan di depan komputer masuk ke motherboard melalui konektor berlabel seperti; PS AKTIF, Power SW, SW Power, dll Hal ini memungkinkan hardware dan / atau perangkat lunak lainnya untuk turn on dan off.

Motherboard mengendalikan PSU melalui pin # 14 dari 20 pin atau # 16 dari 24 pin pada motherboard. Pin ini membutuhkan 5V listrik dalam keadaan siaga. untuk menghidupkan listrik tanpa harus mengaktifkan sisa komponen. Hal ini berguna untuk menguji atau menggunakan komputer ATX power supply untuk keperluan lain.

AT singkatan dari Advanced Technology. Sedangkan ATX bukan merupakan akronim tetapi sebenarnya adalah nama merek dagang.

Wiring diagram

AT konektor daya (Digunakan pada gaya lama AT mainboards)

Warna Pin Sinyal

P8.1 Daya Bagus

PP8.2 5 V

P8.3 12 V

P8.4 -12 V

P8.5 Ground

P8.6 Ground


P9.1 Ground

P9.2 Ground

P9.3 -5 V

P9.4 5 V

P9.5 5 V

P9.6 5

24-pin ATX12V 2.x listrik Konektor
(20-pin omits terakhir 4: 11, 12, 23 dan 24)

Warna Sinyal Pin Pin Sinyal Warna
Oranye 3,3 V 1 13 3,3 V Oranye
3,3 V rasa Cokelat
Oranye 3,3 V 2 14 -12 V Biru
Hitam Ground 3 15 Ground h Hitam
Merah 5 V 4 1 16 Daya Hijau
Hitam Ground 5 17 Ground Hitam
Merah 5 V 6 1 18 Ground Hitam
Hitam Ground 7 19 Ground Hitam
Abu-abu Daya baik 8 8 20 20 -5 V (opsional) Putih
Ungu 5 V siaga 9 9 21 21 5 V Merah
Kuning 12 V 10 10 22 22 5 V Merah
Kuning 12 V 11 11 23 23 5 V Merah
Oranye 3,3 V 12 12 24 24 Ground Hitam

Semakin tinggi applikasi yang kita jalankan sebenernya komputer juga membutuh kan supplay listrik lebih, ciri PSU yang bagus adalah PSU yang tegangan listrik outputnya tetap stabil walupun komponen komputer sudah bekerja dalam keadaan full load. semakin stabil tegangan nya maka akan semakin bagus PSU tersebut. Selanjutnya ambang batas stabilnya adalah sebagai berikut :

  • untuk tegangan 12V toleransinya adalah 4% yaitu kira-kira 0,48 V dalam keadaan undervolt atau overvolt jadi kira-kira sekitar 12.48 V untuk overvolt dan 11.52V untuk undervolt.
  • untuk tegangan yang 5V batas toleransi nya bekisar 7% yaitu kira-kira 0.35 V dalam keadaan overvolt atau undervolt.
  • untuk tegangan 3.3V toleransinya 4% berkisar di angka 0.132 V dalam kondisi overvolt dan undervolt.

Rata-rata umur power supply sekitar 5 tahunan, hal ini dikarenakan selama pemakaian, komponen-komponen didalam power supply akan berkurang usianya dan dapat mengganggu performa dari power supply tersebut. Gangguan-gangguan tersebut antara lain, kurang lancarnya aliran listrik kedalam CPU, bocornya aliran listrik yang dapat merusak komponen-komponen lain. Jika power supply telah mengalami kebocoran arus, maka piranti/komponen lain yang hendak Anda tancapkan di komputer bisa terbakar (bukan terbakar mengeluarkan api, tetapi rusak).

Sumber : materi pelatihan teknisi komputer

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger